Monday 12 May 2008

TULISAN-TULISAN

TULISAN-TULISAN

Ada tulisan pernah kulupa

Ada tulisan pernah hilang

Ada tulisan tak pernah ku baca lagi

Tiap katanya membara

Tiap katanya bergejolak dan bergemuruh marah

Ketidak puasan akan hidup dan ideologi yang bobrok

Kata-kata yang keluar dari jiwa yang bersih yang belum kotor

Tulisan polos seorang anak manusia yang belum tersentuh kata munafik

Tulisan bersih berani tanpa takut celaka dan hancur karna apa yang tiba dari rongga mulut tercuat meronta dari hati kecilnya…..

Tapi si anak sekarang hanya tersenyum membaca tulisan usang yang lupa terbaca

Lupa kalau semua tulisan dia yang mengubah

Lupa bila semua tulisan pernah diucapkan mulutnya

Si anak malu membaca kata-kata yang polos yang bersih

Si anak malu membaca tulisan berani dan penuh semangat

Si anak berubah karena telah mengenal arti kata munafik

Si anak berubah karena telah di ajak bermain oleh kebohongan

Si anak berubah karena tahu bahwa dirinya hanya bagian distorsi dari dunia bobroknya.

Tebet Barat Jakarta

11 Mei 2008

Cavoen Yosifus 99T420

(“Sudah 3 tahun tidak terasa aku berubah…”)

MEREKA YANG TAK TAHU, ATAU TAK MAU TAHU?!

MEREKA YANG TAK TAHU, ATAU TAK MAU TAHU?!

Tak tahu harus bersedih atau marah?!

Sakit hati dan kecewa,...

Bangsaku bangsa yang bodoh, dan bebal

Mereka yang mengira memiliki kepintaran

Karena telah memiliki ilmu keduniawian,

Ternyata dibalik itu sangat bodoh...

Sedih....,

bangsaku sudah menjadi bangsa murahan

Yang muda pemabuk...

Yang tua pencuri...

Yang pria menjual harga diri...

Yang wanita apa lagi...

Apa yang mereka ucapkan lantang, penuh keyakinan

Ucapannya adalah kebenaran dari teori teks-book yang di-idolakannya...

mereka lupa akan kebenaran dari yang Maha Benar

Ya Alloh...., aku sangat ingin merintih di hadapanMu,

Ketika dimataku mereka menyombongkan isi kepalanya ketika mereka berbicara, ...

dan membenarkan dosa besar itu seakan mulia,

karena tak pernah melanggar hukum yang mereka buat sendiri.

Oh bangsaku...,

mereka yang mengaku beragama,

Hanya huruf pada KTP tercetak belaka,...

Tapi hati mereka tidak berTuhan,

mereka atheis yang sesungguhnya...!!!

Menyelamatkan leher dengan menjunjung -

hukum dunia yang tak pernah menyalahkannya.

Karna yang dia langgar tak pernah tertera di dalamnya.

Cikudapateuh

5 Juni 2005

Cavoen Yosifus 99T420

(“...mual menonton pendapat yang pro miss universe, yang menurutku hanya miss pe`re`k sedunia...”)

teot – tet –tet

teot – tet –tet

Teot

Tetet…toet…

Nafas riang tiup terompet

Tidak di Aceh

Gelak tawa senang menari riang

Tidak di Aceh

Kepul asap boroskan BBM tiap kendaraan

Tidak di Aceh

Hanya sepekan mereka lupa

Saudaranya yang menangis,

Bersedih,

Terluka

Ada apa kota besar ini?!

Bertambah tahun bukan doa yang disenandung

Bertambah tahun bukan tafakur yang di tabur

Lumpur masih basah

Rintik masih berlinang

Pada pohon, pada tubuh lusuh

Di Aceh merengkuh luruh …!

Setiabudhi (Valentino)

31 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(“…mengisi perut di malam penuh bising dimana Indonesia masih menangis …”)

Tahun Baru yang Biasa!

Tahun Baru yang Biasa!

Tahun baru nih!

Bagiku biasa

Hanya perubahan angka

Dari 4 menjadi 5

5 menjadi 6

6 menjadi 7

Dan seterusnya

Kalau karna rumus yang seperti itu disebut luarbiasa

Dan membuat pesta pora digelar dimana-mana

Setiap haripun luar biasa!

Karena ada perubahan angka

1 menjadi 2 dan berakhir di 30

Dan bila beruntung berakhir di 31

Kadang saking luarbiasanya

28 dan 29 ikut serta menjadi akhir cerita

Itupun luar biasa!

Tapi kenapa tak ada pesta pora?!

Bila pesta adalah syukuran

Bukan 1 tahun 1 kali kita harus bersyukur

Tiap bulan!

Tiap minggu!

Tiap hari!

Tiap jam!

Tiap menit!

Tiap detik!

Tiap nafas yang kau hela!

Tiap butir darah menerobos katup jantung!

Tiap sel berkembang biak!

Tiap rindu hendak terhapus pada sang Pencipta!

Bersyukurlah!...

Jadikan semua unsur atomic itu menjadi bermakna

Bukan pesta pora yang di bela

Hanya untuk kesenangan 60 detik saja yang tak bermakna

Menunggu 2 jarum jam konyol di gedung pakuan

Merapat mencuat ke angkasa

Tunjukkan bila tahun baru tiba,...

Terlena, tersadar,…

Ternyata mereka tak berpindah tempat, waktu atau dimensi

Tetap pada

Malam yang sama

Dingin yang sama

Masalah yang sama belum selesai

Yang harus dihadapi esokan hari

Pelarian mereka gagal untuk ikut lompat

Dalam perpindahan waktu

Yang hanya tertera pada kalender yang buat mereka buta!

Cipaku

30 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(“…tiap tahun namaku tidak berubah…”)

Ada Kerinduan Mendalam Di Serambi Mekah

Ada Kerinduan Mendalam Di Serambi Mekah

Allohu akbar!

Takbir awal ku ucap dalam damai

Allohu akbar!

Takbir ke dua kusampaikan rindu dengan tangis cinta

Allohu akbar!

Takbir ketiga tertunduk kaku atas kekuasaanNya

Kerinduan sang pencipta menjemput hambaNya

Melalui ujian,

Melalui beribu malaikat dengan senyuman

Menjemput para syuhada

Rangkulan hangat dari Ilahi bagi hambaNya

Menjemput dari serambi mekah ke pintu surga

Biarlah gantikan kehilangan dengan bertambah iman

Gantikan sakit hati dengan sabar

Gantikan kerinduan dengan tawakal

Ada Rohim pada setiap hela nafas terakhir syuhada

Innalillahi wa innailaihi rooji'uun

Ucap kata rela dari kami yang berduka

Lafadzkan makna Illahi dengan lidah yang kelu dan terlalu banyak dosa....

Ya Alloh bahagiakan mereka yang kehilangan

Bahagiakan mereka yang dilanda duka

Bahagiakan mereka dalam hangat kasih sayangmu

Ampunkan dosa-dosa syuhada

Siratkan makna dari cobaanMu pada ku,

Agar aku tetap berusaha bertakwa padaMu...

Amin....

Panorama

30 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(' Dengan Badai Goncangkan kesadaran yang lupa pada namaMu.....')

Bait- bait bagi demonstran

Bait- bait bagi demonstran

Halo!

Para demonstran

Yang berjuang penuh tekad!

Aku berharap!

Dan penuh berharap!

Anda paham apa yang anda teriakkan!

Anda paham apa yang anda perjuangkan!

Anda paham apa yang akan anda suarakan!

Anda paham apa yang menjadi tekad!

Bersikaplah sebagai orang yang paham karena memang paham!

Berbondong dengan damai!

Berkata dengan sopan!

Bercerita dengan hati dan nurani!

Tak perlu kerusakan!

Tak perlu teriakan kotor para binatang!

Agar apa yang engkau emban

dapat disampaikan dengan cermat!

Tanpa habis kata-kata

Tuk ucapkan cerca dan makian!

Berpikirlah!

Bila ayahanda yang ada di parlemen

Bila kakanda pada barisan depan pengaman

Bila ibunda menunggu cemas ananda pulang

Hardik yang kau lontar hanya akan terlempar pada wajah saudaramu, ayahmu, ibumu, adikmu, kakakmu, bibimu, pamanmu, kakekmu, nenekmu, sahabatmu, …………

…………………………..

bila kau punya semua??!

Kita se Tanah dan se Bangsa!

Cikudapateuh

29 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(“…. Lihat!, di TV ada anak TK bermain api dengan ban bekas di depan gedung parlemen, bilang pada mereka si Ema mencari…”)

97 Yang dipertanyakan

97 Yang dipertanyakan

Demo yuk!

Kita protes yuk!

Mari berbondong-bondong ke gedung parlemen!

Ha…haa….haa….ha….

Orang kurang kerjaan!

Bukan niat suci yang aku tertawakan

Tapi sikap anak TK yang sangat disayangkan

Teriak-teriak, panas-panasan,

Kadang.. terlintas dalam pikiran

Dari 100 demonstran mungkin….

Hanya 3 demonstran yang paham

Apa yang membuat pita suaranya serak,

Apa yang membuat peluhnya menetes bercampur tekad

Lalu… 97 lagi siapa mereka?

Yang pasti aku tak tahu

Dan tidak mau tahu!?

Cikudapateuh

29 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(“..97 yang buas dan merusak, membuat nonton demonstrasi bagai nonton film aksi”)

Tulis dan Eja

Tulis dan Eja

Penulis menulis

Pengeja membaca

Penulis sang guru

Pengeja muridnya

Dulu penulis menulis pada batu tulis

Sekarang.......?

Dulu pengeja membaca batu tulis

Sekarang.......?

Mengerikaan!

Kini....

Penulis tak mampu menulis

Pengeja tak terlalu bebas membaca

Huruf, tumor, horor,teror, pelor,...

Otak penulis buntu

Otak pengeja mabuk

Narkoba, cinta, dan tentu sajah...... Be-Ha....

Penulis hilang hati dan sadar

Masuk dalam hayal

Yang nyata jadi maya

Nama ayah lupa, kakek juga....

Kini.....

Tulisannya : “Saya ingin jadi pengeja....”

Berjejal pengeja menganga membaca

Hanya bisa membaca O

Hanya bisa membaca NA

Hanya bisa membaca NI....Yeeeeeh...

Serentak mereka membaca O-NA-NI- Yeeeeeeh...


Pengeja haus akan bacaan

Bacaan kini sulit di baca

Bacaan bukan bacaan lagi, tapi layar tancap 17 th ke atas

Bacaan tidak layak lagi dibaca

Asalnya entah dari mana?

Hanya senyuman mengajak celaka

Karena penulis tergoda mengeja......

Jelegong

Agustus 2002

Cavoen Yosifus 99T420

MINYAK… MINYAK…

MINYAK… MINYAK…

Nyak…Minyaaaak….

Getar, getir…. Guntur

Suara penanggung drum bahan bakar bernyanyi

Menanggung memikul hidup

Bulir keringatnya menyatu dengan minyak di wajahnya…

Ingat keluarga di rumah menunggu

Segenggam…., sekantung…., setetes….?

Minyak kelapa sawitpun tak apa, untuk menggoreng krupuk dan teri

Ditukar sekaleng minyak tanah

......................................................................

“Neng ati-ati ingat kebakaran kemaren”

Istri penanggung minyak menyadarkan gadisnya

Yang melamun tunggu sang teri masak

Nyak… Minyaaaaak….

Paman penanggung minyak sampai pulang

Beristirahat, dagangan tak laku

Karna harga-harga makin melaju

Terjerembab duduk lelah di balai-balai...

Letih…., sebatang rokok dijadikan obat

Paman tertidur…puntung membakar….

Loncat dari mimpi, paman minyak teriaaak…

Iiiiiirrr………..Aiiiiiiirrrrr

Soreang

Agustus 2002

Cavoen Yosifus 99T420

CINTAKU MERINTIH

CINTAKU MERINTIH

Hahahaha…..

Tertawa ku sedang lebar sekarang

Terlalu banyak ke “bulshit” an masuk telingaku

Sudah bolong-bolong hatiku terkena kanker kemunafikan

Hatiku dan otakku tidak pernah singkron seperti bandul dengan jarum jamnya

Fikiranku ingin bebas lepas

Hatiku terlalu mabuk oleh candu

Fikiranku ingin berlari dan menghilang

Hatiku hanya menangis dan merana

Berantakan betul-betul berantakan

Cinta yang kuduga indah

Cinta yang kuanggap penuh kesucian dan kehangatan

Ternyata menderu dan dingin serta penuh penderitaan

Diantara penyesalan dan kebahagiaan karena telah mengenal cinta

Disitulah kini aku berada di lorong kotor gelap dan pengap

Lorong panjang gelap ini kuburan hidupku

Terima sajalah….

Jalani Hidup tapi terasa mati

Ingin Mati ya itulah mati akan sakit dan belum siaaaap untuk mati!!!

Tebet Barat Jakarta

11 Mei 2008

Cavoen Yosifus 99T420

(“Maaf hanya biru ku tulis untuk cinta saat ini…”)

SMS7

SELAMAT PAGI YAYANG

Selamat pagi putri tidurku yang terlelap

Kucium bibirmu segar tercampur embun pagi hari

Kuraih dan ku tegakkan tubuhmu dan kurangkul sambut hangat mentari

Selamat pagi yayang dari AA mu

KAU SELERAKU

Permen begitu manis terasa

Tapi manismu adalah seleraku

Mawar harum wanginya

Tapi wangimu adalah seleraku

Bintang terang bercahaya

Kilau cintamu lebih terang dalam hatiku

I Looove Uuu

SELAMAT TIDUR III

Selamat tidur

Dalam tidur kita bebas

Bersua tanpa ada yang melarang

Bercinta, bercumbu,

Dalam dekap hangat mimpi yang indah

Kita saling berdekapan dalam selimut dalam mimpi hingga pagi tiba

INGAT CIUMAN PERTAMA

Say ingat ciuman pertama kita

Pertama untukku, pertama untukmu

Degup jantung kita teratur

Hangat bibirmu merekah lembut sekali

Tapi jiwa kita luruh dalam sedih

Cinta kita harus berlari dalam duri

Andai kembali ke awal dimana cinta kita terbang mengawang di luar sangkar

Aku akan bersyukur beribu kali

Kau kan ku cinta beribu kali.

Nokia 5510

Cavoen Yosifus 99T420

(“Ku tulis dengan pilu di hati karena tau ada terjal tinggi antara kita...”)

YAYANG AKU SAYANG YAYANG....

YAYANG AKU SAYANG YAYANG....

Peluk rindu peluk menuju kalbu

Rindu du du du du dinyanyikan dalam nada du

Ketika dua hati berwarna strawbery

Ditaburi bulir coklat dari rasa keemasan asmara

Hangat-hangat kuku menjadi luap panas membara

Dari kalbu bergolak terluap panas di kipasi degup jantung

Cium aku Yang, pada pipi, pada bibir, pada daun telinga

Biar arus kejutan yang ditimbulkan jantung bergeretak ke seluruh tubuh

Hingga ke bibir dan menerjemahkan kode morse kata aku cinta padamu.

Cikudapateuh,7 Desember 2005,

Cavoen Yosifus 99T420

(...walau dingin ditinggal hujan namun hangat tetap mendekap......)

SMS6

MET BOBO

Indah mimpiku malam ini

Indah mimpikanmu dalam tidur nyenyakku

Nantikan esok ketemu

Tunggu tuk tatap wajah cantikmu

Dan curahkan sayang dalam hati padamu manisku

Met bobo

KECUPAN PERTAMA

Hangat kecupan pertama

pada merah bibir dindaku yang merona

dimusiki degup jantung iramakan cinta dinyanyikan hati

dalam not dan nada rindu iringi tiupan seruling guru kehidupan

ketika bibirku dan bibirmu berpadu.

I LOVE U

Beribu biru bersatu dalam kalbu

Madu rindu milikmu manis pada hatiku

Yayaaaang ... I Love U

Nokia 5510

Cavoen Yosifus 99T420

(“..Senang hati dan hariku terisi penuh dirimu saat kau memilihku ...”)

SMS5

RINDU

Satu kata, hanya satu kata

Satu ucap, hanya satu ucap

Rindu adalah beribu kata dan ucap

Dirangkai dan dimaknai kasih sayang

Kini kuingin sampaikan kata dan ucap dibungkus rindu kamu.

WAKTU BERDUA

Lampu malam jauh bagai bintang mendarat pada tebing

Dipandang dimalam berdua bersama isi waktu yang hilang tadi siang

Bunga berbunga malam ini penuhi cerita dengan aromanya

Biar berdua saja rangkai cerita dari rindu.

SELAMAT ULANG TAHUN

Bening embun berdenting tiup angin diantar waktu

Setia temani kita dalam usia

Berjalan dalam masa detak-detik pada usia

Pintu dewasa dan bijaksana kini terbuka sambutmu hari ini di ulang tahunmu

Selamat ulang tahun.

SALAM RINDU

Salam rindu

Pada mimpi di pintu tidur kelam malam

Kurangkai dengan aksara hati kala ku termanggu

Kusyairkan dengan hati ucap salam tanda rindu.

BANGUN PAGI

Yuk bangun pagi

Biar udara pagi sentuhmu

Biar mentari sambutmu di pagi indah ciptaan ilahi

Pagi ini berdoa untuk esok yang suci

Amin.

SELAMAT MALAM IV

Selamat malam

Kunang-kunang mungil nyalakan lentera rindu

Meski redup namun hangat

Berputar dari dahan kenari ke daun mimpi

Biarkan hati bertemu hati malam ini saling sentuh jemari.

NERACA HATI

Meski kita punya timbangan dalam hati

Tapi neraca tetap harus memutuskan ke kanan atau ke kiri

Memilih ringan atau berat

Dua-duanya memiliki nilai mulia dalam mengisi timbangan

Biarlah gugur yang kiri atau yang kanan

Jangan jadi gugur pada neraca

Bukan neraca bila selalu berimbang

Putuskan kiri atau kanan

Insya 4JJ1 semua mendapat hikmah

Amin

Subhanallaah.

Nokia 5510

Cavoen Yosifus 99T420

(“..Akhirnya ku milikmu...”)

PADA HUJAN BULAN SEPTEMBER

PADA HUJAN BULAN SEPTEMBER

Meringkuk suntuk pada malam sisa yang kusut

Mengingat mimpi yang meninggalkan ragu

Pada hujan bulan september

Jantung masih berdegup tak tentu menunggu harapan-harapan semu

Beku jiwa dibalut diri dalam selimut aku terkaku

Pada hujan bulan september

Asa hilang cita redam

Ketika cintaku harus menunggu bertambah waktu bertambah ragu

Setiap pagi terbangun dalam renung telah salahkah langkahku

Pada hujan bulan september

Huh...

Pelarianku hanya kembali tidur

Pembelaanku hanya memejamkan mata

Bebas dari ragu yang membuat sendu kalbu

Pada hujan bulan september

Baguslah aku tertidur

Setidaknya aku tak merasa cemburu

Setidaknya aku tak merasa ragu

Meski aku tetap beku dalam kantukku dan tidurku

Aku memilikimu dalam mimpiku satu

Meski nanti akan layu dalam beku

Pada hujan bulan september

Cikudapateuh,19 September 2005,

Cavoen Yosifus 99T420

(...pagi ini hujan lebat sekai,hatiku masih dalam badai yang belum reda......)

GIBRAN INI AKU BERKATA

GIBRAN INI AKU BERKATA

Manusia dengan hasrat dan pikiran

Bagai kapal dengan kemudi dan layarnya

Gibran yang berkata, bukan aku...

Bila cinta memanggilmu, ikutlah...

Walaupun jalan yang kau lalui terjal dan berliku.

Bila sayapnya merengkuhmu, pasrahlah...

Walaupun pedang yang tersembunyi di balik sayap itu akan melukaimu.

Jika dia bicara padamu, percayalah...

Walau ucapannya akan membuyarkan mimpi-mimpimu, bagai angin utara yang memporak-porandakan taman.

Kahlil yang berucap, sumpah! Bukan aku...

Andai aku bertemu penyair legenda itu,

Aku ingin berucap dan bergumam...

Aku bukan nahkoda yang baik...

Si pahlawan yang berjuang menerjang ombak badai kehidupan dan tetap perkasa

Harus kukemudikan kemana kapal raga ini?...

Meski berkemudi namun awan gelap dalam badai sembunyikan mata sang angin

Meski memiliki layar, hanya akan terkekang jemari topan yang perkasa

Rapuh perahuku kuanyam dari kayu yang layu,

Kini menantang barisan karang menjulang bagai benteng perang.

Kakiku sudah terlalu berdarah dan kini bernanah

Mengejar bayang dijalan terjal kejar cinta yang tak kupunya

Dalam dada aku tak berdegup jua, nafas tersengal terhalang pedang menancap

Direngkuh sayap meski dalam hangat tapi tak bernyawa

Ku ikut tiap kata, percaya dengan jiwa kuberi raga....

Kudapat hanya duka, luka, derita karna cinta yang tak pernah ku bersua....

Cikudapateuh,31 Agustus 2005,

Cavoen Yosifus 99T420

(...Aku masih bimbang resah, terlalu lama jelang kau benderang......)

PRASANGKA BURUK

PRASANGKA BURUK

Pusing, bingung!

Bah..

Semuanya begitu terasa memuakkan

Semuanya serasa tambah sesak saja di dada

Banyak prasangka buruk kini hadir berputar dan berkutat di kepala

Sudah letih rasanya hariku kini

Setiabudhi,6 Agustus 2005,

Cavoen Yosifus 99T420

(...Duh Prasangka burukku macam-mcam padaku......)

SMS4

SELAMAT MALAM III

Selamat malam

...para kurcaci malam kendarai bintang

Membawa untaian kata dirangkai bunga malam

Sampaikan selamat malam padamu

Menyelinap melalui kelambu ke telingamu

Lukiskan mimpi indah untukmu.

SELAMAT TIDUR II

Selamat tidur

Biar hening malam jadi lantunan melodi pengantar tidur

Biar dingin menjadi hangat untukmu

Ketika gelap adalah selimut untukmu

Hibur dari letih petualanganmu tadi siang.

DUH ...

Duh... luluh hatiku lihatmu

Duh... namamu dalam rindu

Duh...malam ini ingin mimpikanmu

Duh...semoga esok kita bertemu.

SELAMAT PAGI III

Selamat pagi

Bunga bersemi geliat bangun waktu pagi

Harum nyanyianya iringi bangunmu dari mimpi malam

Raja siang kan antarmu pada dunia cinta dan rindu

Di sana kutunggu kamu.

SELAMAT PAGI IV

Selamat pagi

Ada pelangi ikut embun turun kebumi

Bawa mimpi dari bulan malam tadi

Temui adik putri bangun pagi

Selamat pagi.


AKU.....PADAMU

Itu aku degup jantungku

Aku malu tatapmu

Beku daku waktu dekatmu

Rindu aku jauh darimu

Aku.....padamu

Kini kutunggu jawabmu sungguh

AKU RINDU KAMU

Dug dug dug,

Degup jantung terketuk olehmu

Masih berdegup meski tidak adamu saat ini dekatku

Malu bilaku utarakan pada mu aku rindu kamu

Sms ku wakili lidahku yang kelu

NINA BOBO

Kalau saja lagu pengantar tidur bukan nina bobo

Tapi ada namamu sebelum kata bobo

Akan sering kunyanyikan untukmu dan aku

Biar kita bersua dalam mimpi indah sejati

RINDU DI MALAM MINGGU

Kalbu rindu dalam malam minggu

Terpaku tak laju

Tak dapat bertemu denganmu

Malam ini di hari sabtu

Duuuuuuuh...rindu

Sendu dia tak menjawab sapaanku uuukh.....

TUNGGU PUTRI BANGUN TIDUR

Sssht...aku sedang berbisik

Dalam rintik mata yang lentik

Pelik nanti siang yang terik

Tak buat hatiku rumit

Tetap tunggu bangun putri yang cantik tiitiik......


UNTUKMU

Puisiku untukmu

Laguku untukmu

Semua sastra lukisan jiwaku teruntukmu

Kini jua kuharap kau harapkanku

Jangan ragu karna ku tak ragukanmu

Dalam satu rindu satu kalbu

Nokia 5510

Cavoen Yosifus 99T420

(“..Duh Aku Bahagia...”)

AKU BELAJAR, UNTUK BERUBAH

AKU BELAJAR, UNTUK BERUBAH

Ya, aku masih bodoh

Kau yang lebih pintar

Ya, aku masih belajar

Kau yang lebih tahu

Ya, aku masih jahiliyah

Kau yang lebih khusuk

Tapi salahkah bila aku ingin berubah dan belajar

Apakah sesuatu yang tidak mungkin bagiku tuk kujalani

Mungkinkah semua yang kulakukan

Masih telihat seperti kemunafikan bagimu

Memang niat awalku tidak sempurna,

Aku coba untuk merubahnya.

Sungguh betul sungguh susah payah...

Untuk mengubah niatku karna dirimu...

Untuk kuubah dalam hatiku menjadi mencari rela Penciptaku.

Apakah terlalu mudah bagimu menilaiku,

Sesuai segala prasangka sederhana bahwa aku memiliki sikap -

Para pemuda yang menurutku kekanak-kanakkan.

Aku adalah AKU!!!...

Aku putra dari Ayahku!

bukan mereka yang selalu bisa kau terka sikapnya...

Aku bukan mereka yang tidak memegang ucapan dan kata-katanya

Yang selalu menganggap canda gurau semata, atau coba-coba.

Cikudapateuh,15 Juni 2005,

Cavoen Yosifus 99T420

(...Kecewa dan sedih karna dirimu bersikap udzub atas ku......)

“ALHAMDULILLAH” AKU BERTEMU KAMU

“ALHAMDULILLAH” AKU BERTEMU KAMU

Di duniaku dulu aku seorang perkasa

Menantang lawan yang menatap penuh tantang

Berceloteh berkoar dengan semangat dalam gila

Aku ada dijalanku,

“kepalku sisakan luka dipelipismu jika berani taruh kakimu halangiku!” ucapku.

Tiada lawan yang lebih perkasa,

dibanding kami merasa lebih berandal dari yang paling tertinggal

biar sisakan getir dan ketakutan

diantara mereka yang mencoba mencuatkan baranya

pada cahaya murka dan kebanggaan serta kesombongan jiwa-jiwa AKU di dada

Cuuiiih....

Mengkerutlah, menunduklah,..

Berani menatapku aku tikamkan belati kuasaku padamu

Hingga kau lari menjadi pengecut.....

Akulah raja jalanan..........,

Ciumlah aroma keberanian dalam sungutku,

Tataplah belati di pinggang kebesaranku,

Takutlah! Bila kau menatapku!

Uuukh................................................................................................................................................

Namuuun.........................................

........................................................................

................................................................................

Semua hilang rasa takaburku,

Arogan dan congkakku,........

Rubah menjadi tanpa daya,

ingat raja hanya manusia biasa,

melihat “kau” yang penuh mulia,

terang sudah aku bisa melihat diriku telah berdosa...

aku bukan apa-apa.....

Ingat”mu” hilang aroganku

Ingat”mu” ingatkanku pada yang Maha Kuasa

Ingat”mu” sadarkanku aku manusia yang tidak berharga...

Kini aku harapkan”mu”, bawa aku dalam qudus

Aku menyerah..., aku betul-betul manusia nista

Buatlah aku berharga dan mengenal cinta dari Sang Pencipta

Perlihatkan bahwa aku akan lemah hadapi sang maut..

Belati kan berkarat,

Koarku kan dianggap bualan

Kepalku hanya akan busuk menjadi tulang.

Sungguh terima kasih ku untuk”mu”,

Karna”mu” aku ada di dunia tobatku...

Terimakasih, semoga yang Maha Penyayang,

Merangkul”mu” dalam Rahiim- Nya

Sungguh “kau” sampaikan pertolongan Alloh melalui hadir”mu”....

Cikudapateuh,22 Mei 2005,

Cavoen Yosifus 99T420

(...sungguh betul-betul sungguh aku bersyukur “Alhamdulillaah” aku dipertemukan kembali dengan”mu”......)

ADA BIMBANG DALAM RINDUKU

ADA BIMBANG DALAM RINDUKU

Entah aku mau memberikan alasan apalagi untuk diriku

Mengharapkan kuhentikan tangis hatiku yang makin lama makin pilu

Ku terpesona, dan betul ku terpesona

Ku tergoda, sungguh aku tergoda

Mungkin buruk untukku

Karena semua citaku berbelok padamu

Kulihat masa depanku penuh denganmu

Dari jiwa, langkah, arah hidup kuperjuangkan menujumu

Meski semua melawan arus citaku terdahulu

Meski berlawanan semua dengan logikaku terdahulu

Meski seperti menelan ratusan butir pil pahit

Pil akan selalu baik, kekosonganku kini terobati

Memungut jejak jalan yang pernah aku tinggalkan, jalan yang kini kau jalani

Kau bernilai baik untukku

Menjadi manusia mulialah aku bila aku berlayar bersamamu

Namun......

Semakin rindu aku mulia bersamamu

Semakin hilang rasa keyakinanku untuk meng-imbangi terang muliamu

Aku merasa masih terlalu kotor untuk dirimu

Api yang kutanam untuk diriku sendiri, aku rasa .... masih berwarna hitam

Kadang ingin aku menangis, dengan betul-betul menangis

Keluarkan air mataku hingga kepalapun tenggelam didalamnya

Aku........ingin disucikan lagi......................

Banyak penyesalan, ........................

Seolah dosa-dosaku tak terbayar oleh semua ibadahku

Aku mencoba menambal setiap lubang dalam hidupku,

Namun aku tak yakin panjang benang yang kumiliki

Dan dirimu mulia dan sangat mulia di mataku,

Dirimu layak untukku, namun...

Aku merasa tak layak untukmu

Namun aku harapkanmu

Ya Alloh jauhkanlah aku darinya,

Bila hatiku tidak menggantikan dirinya oleh-Mu Ya Rahiim.

Cikudapateuh,23 Pebruari 2005, Cavoen Yosifus 99T420

(...aku ingin hidup mulia......)

SMS3

SUDAHLAH...

Tak perlu dekat denganku

Bila yang kau berikan hanya jemu

Tak usah ucapkan padaku

Bila yang kau sampaikan sudah kutahu

Usap saja keningku

Itupun bila kau mau

Dan tak malu dekat denganku

Dan tak usah tahu

Bila ku cinta kamu

SELAMAT PAGI II

Selamat pagi

Pagi yang indah klimaks dari sequel mimpi tadi malam yang indah

Buka matamu biar mentari lanjutkan cerita rembulan tadi malam

Lukislah senyum manis jangan ragu

Selamat pagi

SELAMAT MALAM I

Selamat malam

Ada bintang dengarkan bulan bercerita

Dari satir hingga roman

Ninabobokanmu berbalut kelambu malam

Selamat malam

SELAMAT MALAM II

Selamat malam

Ku ucap dan terhantar pada angin malam

Bicara padamu lewat mimpi

Urai rambutmu dengan rindu yang dibawanya

Benamkanmu dalam tidur yang indah

Selamat malam

KENALAN

Hi juwita

yang duduk termanggu

yang terlihat tersipu dalam hatiku

dalam ragu dalam malu...

bolehkan kutahu namamu?

BINTANG

Mungkin mimpi

untuk menggapai bintang di angkasa

Tetapi tidak terlalu sulit

untuk menjadikan diri menjadi bintang yang bersinar,

bangun pagi ini segar sekali...

Nokia 8210

Cavoen Yosifus 99T420

(“...kotak kecil setia yang dengar keluh kesahku...”)

AKU TAKUT PADAMU YA ALLOH

AKU TAKUT PADAMU YA ALLOH

Tertindih lirih

Terduduk pilu

Sujud pada kening yang lunak

Yang tak biasa bersujud

Kutangisi sesal dan dosaku

Yaaa Alloh

Setiap tulisanku,ucapku

Ingin kubasuh lagi dengan air mata

Aku takut, sungguh takut

Apa yang kutulis bukan dari hatiku

Aku takuut

Semua tulisanku bualan,

Omong kosong,

Bohong belaka

Memperlihatkan kemunafikan dan riya

Allohu akbar Ya Alloh

Aku menangis dan berteriak padaMu ya Alloh

Mungkin suaraku yang kotor tak layak lagi didengar olehmu ya Alloh….

Terlalu banyak kenistaan

Terlalu banyak torehan hati yang tak pernah puas dan tak pernah bersyukur

Astagfirullaah ya Alloh…

Aku bertaubat padamu ya Alloh

Lemah hatiku,

Lemah tanganku,

Lemah lututkupun

Sulit rasanya tetap tegak berhadapan denganmu

Penuh rasa malu

Hingga luntur wajahku

Ya Alloh dekatkan aku denganmu ya Alloh

Amin…

Cipaku,30 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(“…Lewat tengah malam teringat kemunafikan yang aku perbuat…”)

Jangan terlalu memuji

Jangan terlalu memuji

Cerdas yah kamu…

Pandai yah kamu…

Luar biasa kamu…

Kammmuu, gitu Loh…

Kenapa?!

Tidakkah pada pikirannya

Diri merekapun pantas di puji

Wah betul-betul sesat!

Andai saja mereka memanfaatkan sepasang telinganya

Dan mengistirahatkan lidahnya

Patutlah pujian untuknya

Dan berhentilah memuji!

Awalilah memuji diri pribadi

Bila cita-cita itu terlalu tinggi

Berjuanglah agar pujian pantas menjadi mahkota yang dicintai

Kaum yang mubadzir dalam memuji kaum lain

Mereka yang memiliki lidah yang terlalu basah hingga berliur

Kaum para PENJILAT!

Dan yang aku tahu

Penjilat tidak jauh dengan pengecut!

Cikudapateuh

29 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(“…ketika wajah-wajah penjilat mengganggu lamunan siangku…”)

JANGAN BERIKAN RINDU PADA RINTIK HUJAN

JANGAN BERIKAN RINDU PADA RINTIK HUJAN

Mungkin indah bila dilihat

Mungkin indah bila ditunggu

Dibalik gubuk yang hangat

Namun itu hanya praduga di hatimu

Ketika kau terdiam dihadapan jendela dalam gubuk yang hangat

Rintik hujan tetaplah rintik hujan

Yang turun cepat dari angkasa

Tanpa niat untuk berhenti

Jatuh kebumi dan menghilang

Berbaur dengan arus yang mengalir

Jangan sukai sesuatu yang sekilas

Jangan cintai sesuatu yang pergi cepat

Mungkin berbeda bila kau tunggu dan tatap

Diluar gubukmu yang hangat

Rasa takut, kecewa, dan tercengang

Bila tahu apa yang ada di balik rintik hujan yang indah, ketika kau lihat dalam gubuk yang hangat

Cipaku

22 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

UNTUK Sahabat-sahabatku dalam perjalanan Petualangannya

UNTUK Sahabat-sahabatku dalam perjalanan Petualangannya

Ada kisah dalam rintikan hujan

Masa awal bersatu dalam buih di pantai, danau dan sungai...

Jiwanya tumbuh bergelora panas mencuat terbang menuju angkasa...

Berpetualang mengitari bumi, damai melayang berbalut biru angkasa...

Tiap detik begitu berharga,

Dapat memandang megah pahatan yang kuasa,

Menjadi rumah bagi hambanya...

Rindu dan iri tercipta ingin berbaur kembali bersama.....

Menggebu dalam hati yang menjadi kusam ingin bersua,

Terpecah mencadi tangisan bahagia,

Melompat jatuh bebas hendak memeluk bumi yang dicinta...

Terlukis dalam rintikan hujan yang didamba...

Setiabudhi

21 Desember 2004

Cavoen Yosifus 99T420

SMS2

DIRIMU ADA DALAM HALAMAN DIRIKU

Di halaman pertama aku lihat kamu

Di halaman ke dua ku tatap kamu

Pada halaman tiga aku puja dirimu

Ku tatap halaman terakhir ada mimpi

Kau menjadi Josephine bagi Napoleon dalam jiwaku

Pada buku rencana hidupku tertulis rangkaian cinta tentang mu

Kini maukah tinta pena yang kau pegang ikut tertulis pada halaman buku hidupku?

JIWA YANG INDAH

Wahai jiwa yang indah yang kutatap bila ku gundah

Ada lukisan ceria pada lukisan merah bibirmu bila tersenyum

Pada binar matamu kala kau menerawang

Ada rasa jadikanku sesak sulit tuk bernapas.....

Bila wajahmu ada di mataku

Kau jiwa yang indah ijinkan aku tinggal dalam sinar hangatmu

Cipaku, Nokia 8210

13 Oktober 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Hanya tulisan belaka dalam khayalan....)

MENUJU PUNCAK KU BERDZIKIR

MENUJU PUNCAK KU BERDZIKIR

Redup semangat

Cucuran keringat tampak

Mampat nafas terengah

Terjerembab dalam putus asa

Langkah berat....tak kuasa bergerak

Jalan masih panjang untuk ke puncak

Penuhi penasaran kejar kepuasan

Hilang semua tujuan

Ketika terjerembab sesat dalam lembah yang gelap

Ada sesal, ragu bercampur lelah dan letih

Ludah mengering kala mendaki kejar tangkap pucuk puncak...

Perih pada ubun-ubun sejak fokus terbang tinggalkan sarang sesaat hilang menjadi senyap

Sesaat lupakan diri

Siapa aku?

Darimana aku?

Siapa kakasihku?

Laparkah aku?

Hilang dalam tautan bola kusut yang terlilit ikatan syaraf otak yang mulai kalap

Dalam ruang gelap dipenuhi coretan kata puncak yang diratap

Tatapan mata akan selalu menyakitkan

Berikan kenyataan bahwa perjalanan masih kedepan dan terlampau jauh

Putus asa pun makin menjadi

Telapak kaki ikut merasa disakiti

Dihati....hanya ada kata berserah diri, ingat akan mati,

dan mulut terpicu panggil asma sang pencipta yang Maha sejati

Cikudapateuh

19 September 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Rapuh sungguh dan benar-benar rapuh seluruh tubuh.......)

KOMET HIDUPKU

KOMET HIDUPKU

Dulu ku dekat kini tidak

Dulu ku sayang kini tidak pula

Dulu ku benci kini tidak

Dulu ku sakit kini tidak lagi

Gurat yang kubuat kupaksa tancap dengan pena tajamku

Tetap hilang....,

Mengalir menuju pusaran air

Gurat yang ingin kubuat hanya membuat bayang wajahku beriak

Tiap cinta yang singgah kini sudah harus pergi

Tanpa bekas, tanpa rasa

Tiap cinta yang lewat hanya lirik pandang sejenak

Tetap melaju sisakan gelap

Aku tahu, tiap cintaku hanya bintang yang melaju

Tercepat dari Halley si legenda

Entah kapan muncul dan terang lagi diangkasa?

Indah warna dan terangnya

Unik dan mengagumkan

Satu waktu tersenyum karna berjumpa

Tersenyum pula karna segera kan berpisah

Namun tetap indah....

Meski gelap kembali rangkul angkasa....

Cikudapateuh

3 Juli 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Ku lupakan mu...karana kau hanya sebuah bintang komet dalam hidupku yang haru....)

RASAKAN AMUKKU

RASAKAN AMUKKU

Aku bukan orang yang kuat

Aku juga perlu menangis

Aku juga perlu untuk marah

Kini aku sedang menangis karena marah

Terserah kau teriaki aku apa

Banci, cengeng, terserah padamu lah.....

Aku sudah tidak peduli dengan diri-diri mu

Aku sedang ingin menghantam kepalku pada kepala yang buat aku muak

Meski hancur tubuhku!

Tak sesal....,

Biar hilang sesal dan sakit dihatiku

Aku tak ingin hidup berdampingan dengan emosi yang menggila

Biar tercuat dan kukeluarkan

Meski dunia hidupku, teman hidupku, hancur lebur karnanya

Sudah cukuuuup!

Aku tak sanggup menantang marahku

Biarlah hancur semua

Sirna punah biar bersisa hanya kosong belaka, dan sepi yang dingin, tenang....

Tidak bergolak lagi di dada, kepala, dan telinga

Aku ingin mengamuk.......

Diam! dan terimalah amukku!!

Setiabudhi

10 Juni 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Biar aku nikmati emosiku kini, tak bisa berpura-pura lagi tertawa.....)

YAKINKAN AKU

YAKINKAN AKU

Kau makhluk indah yang kubenci

Kau makhluk cantik yang membuat hatiku mati

Aku ingin kau hadir

Aku ingin jua kau pergi

Lelah hati karna kau pergi

Muak hati karna kau hadir

Aku ingin kau yakinkan aku !

Aku harap kau yakini aku ?

Aku tidak suka kamu

Tapi aku cinta padamu

Cintaku bukan kagum

Cintaku bukan terbuai

Yakinkan aku

Karna aku tidak yakin pada diriku

Kalau aku sungguh mencintaimu

Setiabudhi

10 Juni 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Aku ragu karna kutemukan dirimu ragukanku....)

BELATIKU KINI BERMATA DUA

BELATIKU KINI BERMATA DUA

Belatiku kini bermata dua

Yang satu menatapku

Yang satu mengejarmu

Seberapa sayangkah kau pada nyawamu

Bila kutikam dalam, pada keningmu yang sombong

Meski matanya yang satu mengiris dalam, pada nadi tanganku

Nyawamu untuk nyawaku

Seberapa tajamkah tatapanmu menatapku

Bila tajam belatiku kusentuh iris pada bola matamu

Agar semua rasa penasaranmu padaku hilang mengalir bersama airmata sedihmu

Tapi,..... aku tak kan tertawa karenanya

Mataku telah dahulu buta olehmu!

Seberapa seringnya kau menepuk-nepuk dada, bangga akan dirimu

Bila belatiku merobek dadamu dari pangkal leher hingga pinggangmu

Agar bisa kulihat seberapa merah hatimu hingga begitu bersemangat.......................

Kutancap pada dinding hitam hatimu

belati bermata dua yang terlahir dari iri dan cemburu...

Cikudapateuh

27 Mei 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(...Kusepuh belatiku dari sifat pecundangku....)

TERIMA KASIH UCAPKU

TERIMA KASIH UCAPKU

Terima kasih cantikku

Karena telah membuat luka di hatiku

Terima kasih manisku

Karena membuat dengkiku naik ke atas ubun-ubunku

Terima kasih indahku

Karena membuat mataku selalu berdebu

Terima kasih rinduku

Karena berikan harapan-harapan semu menuju palsu

Terima kasih, ucapku padamu

Tulus dari hati yang pilu diterkam rasa cemburu

Terima kasih, aku sampaikan padamu

Ketika kamu terbuai dalam petualanganmu

Terima kasih cintaku

Satu kata ku ucap tanpa aku ragu

Bukan benci bukan pula rindu dalam ucapku

Hanya ucapan terima kasih satu dari kalbu

Terima kasih Tuhan

Karena menjadikan dia bagian dari rangkaian kisah sedihku

Agar ku tahu dan belajar akan sifat cerobohku

Cikudapateuh

27 Mei 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Ada anak ingusan lain !!!!!...........)

Kau di Waktu Bisumu

Kau di Waktu Bisumu

Kau indah...

Namun bukan bunga

Yang hanya diam tak bersuara bila kupuja.

Kau gembira bercahaya......

Namun bukan matahari

Silau buat buta

Sehingga hanya indah sejenak dapat kutatap

Kau ada......

Namun bukan cermin

Bila ku lontar rayu

Kudapat hanya kulihat aku

Kau teman......

Namun bukan gitar tua

Hanya diam dan diaaaam dalam setia

Bila aku bercerita apa yang ada di dada

Pukul aku!

Teriaklah di telingaku!

Tampar!, maki!, tendang! .....

Tusuk dengan belatimu!

Terseraaah lakukan semaumu! ...

Untuk memperlihatkan padaku bahwa ada kamu di sisiku.

Cikudapateuh

17 Mei 2004

Cavoen Yosifus 99T420

( 20 menit menjelang tengah malam, 20 menit menjelang kantukku, 20 menit hari ini akan menjadi hari kemarin, 20 menit aku bimbang masih tak tahu apa kau cintaiku?........)

SMS1

Selamat pagi I

Selamat pagi

Pada butir embun pagi wakiliku jumpaimu

Tiap kilaunya rindu yang terkirim di malam kala kau berseri dalam mimpi

Buka mata indahmu yang terpejam

Ku tunggu depan rautmu

Selamat siang

Selamat siang

Mentari diwajahmu kehangatan bagi hatimu dalam siang

Semangat ceriamu temani mentari dalam siang

Senyumlah gembira kalahkan cahaya dalam siang

Selamat siang

Selamat sore

Selamat sore

Teduh lembayung sore dimatamu dalam sore

Surut mentari tidak sinar matamu dalam sore

Lembayung indah tatap dengan roman indah dalam sore

Selamat sore

Selamat tidur I

Selamat tidur

Tidurmu kencanamu ke alam mimpi

Duniamu lebih luas dalam tidur

Orang didekatmu kekasihmu dalam tidur

Tidak bicara sakit hati dan masalah

Hanya cinta dalam tidur

Selamat tidur

Kutunggu

Seperti bumi menunggu hujan

Kutunggu

Seperti benih menunggu angin

Kutunggu

Seperti kumbang menunggu bunga mekar

Kutunggu

Seperti aku menunggumu

Kutunggu

Kala kau redup

Tak hilang sinarmu

Pudar di mataku tidak di hatiku

Walaupun terangmu bukan untukku

Redupnyapun adalah api bara bagiku

Usir gelap yang beku

Pada hatiku yang lumpuh tak genggammu

Nafsuuu… !

Cinta Kulihat dari butir hujan basahi lekuk tubuhmu

Terbayang pipiku rebah di dadamu

Terdengar degup jantung dalam nada nafsu

Gerakkan tanganku jelajahi indah tubuhmu

Sampaikan hasratku pada nafsumu

Kenapa hujan ???

Mengapa selalu ada hujan?,...

Dalam sedihku

Ada hujan...

Dalam tangisku

Ada hujan...

Dalam marahku

Ada hujan...

Pada kisah cintaku

Ada hujan...

Kenapa harus hujan ?.................

SHIIIIIIIIIIIT

Entah dimana ?

Dan entah kapan ?

Cavoen Yosifus 99T420

(Pesan cinta dalam memoryan NOKIA 8210)

Marah…marah….marah !

Marah…marah….marah !

Dimana jiwa-jiwa yang marah

Terdesak, sesak, terhimpit, sempit

Memaksa berebut tempat dalam dada

Hentak,

Jantung terasa terkoyak

Telinga muak

Menahan tajam prasangka yang karam

Riuh, runyam dalam otakku

Yang siap meledak

Darah yang mengalir melesat

Pada tiap jari terasa ditarik seluruh nadi

Ingin kuhancurkan kepalaku

Karena telah memberi pilu pada hatiku….

Kepal tanganku…

Akan kutinju

Ragu yang menusuk mataku…..

Jelegong

17 februari 2004

Cavoen Yosifus 99T420

(Hujan reda……marahku menggila..!!!)

Aku maki….aku !

Aku maki….aku !

Saat ini aku tak tahu Harus menangis atau tertawa?

Menangisi hidupku?...,

Mentertawai ketololanku?

Dalam pandangku

Semua suliiiiit

Hambatan selalu menghantam

Kesempatan aku biarkan

Terlalu bodoh dan tololkah aku ?

Setiap jiwaku menggebu, semakin kumaki aku

Setiap harapan kutangisi, kutahu setiap ucapku tak kan berarti

Kesal, menusuk kesetiap tulang

Membuatku tanpa daya

....................................................

Kembali bosan….

Bosan untuk bercerita

Bosan untuk tertawa

Karena ku yakin, betapa bodohnya diriku

Sempit mataku

Sempit liang telingaku

Lambat otakku

Terjejal kena’ifan dan ego

Membusuk bersatu dalam ruang kosong tengkorakku

………………………………………….

……………………………

Saat wajahnya dimataku………!

Jelegong

17 februari 2004

Cavoen Yosifus 99T420

Damai dalam kawan

Damai dalam kawan

Wahai kawan

Ingatkah kau kawan

Ketika daun masih basah

Matahari memudar merona merah

Kita terlentang ditengah lapang

Menatap angkasa raya

Jauh dari peluh pedih

Keluh sedih

Keruh lirih

Pikiran senada seirama

Ringan berjalan bertumpu

Menggenggam rasa suka, gembira, tawa, ria

Semasa langkah seirama

Semasa seia sekata

Jangan cerai, jangan berai

Selama damai bersama

Tercipta indah rasa

Pada rumput yang basah

Dan matahari yang merona merah

Cipaku

29 oktober 2003

Cavoen Yosifus 99T420

Sandi dalam dada

Sandi dalam dada

Dia yang ditunggu

Dia yang tercermin pada wajahku saat bercermin

Bayangan yang tetap muncul

Meski raja siang telah tertidur

Dunia yang luas tidak membuat rasa penasaran hadir

Ketika pada cermin hatinya aku tenggelam

Bila saja tatapan adalah komunikasi

Mulut dan telinga akan kubuang

Pengolah kata-kata bukan lagi di kepala

Tapi di dada

Sandi rahasia diketukkan berirama oleh jantung dalam degupannya melalui mata.

Mungkinkah dan andaikan terkirim sehingga sepasang degup jantung berirama serasi

Tak usah berucap…

Tak usah didengar…

Tak usah disentuh….

Bila musik alunan degupan telah berirama senada

Dan biarkan hati tetap berkata-kata

Melalui tatapan dalam dua pasang mata..

Setiabudhi

23 oktober 2003

Cavoen Yosifus 99T420

Ketika kesadaran mengikat

Ketika kesadaran mengikat

Tuntutan apa yang menuntut

Bila aku ucap dengan hati kini

Dan aku bersikap dalam cerminan hati

Tuntutan untuk memuaskan hati?

Bisa membuatku mati!

Terlanjur aku terikat oleh kesadaranku…..

Diri bukan milik

Tidak ada pemilik memiliki apa yang dimiliki Pe-milik sejati

Kesadaran dimana aku bersandar coba sadarkan sikap

Akal dan sikap terikat mati tidak bebas

Tapi hati meluap dan kian meluap

Patutkah aku membunuh kesadaran

Untuk menyelamatkan hati ..??

Atau….

Patutkah aku mengubur rasa hati

Agar kesadaran dapat menyelamatkan AKU !

Bimbang…?!

Ketika pikiran telah tumbuh

Ciptakan prinsip dengan akar kuat

Yang tidak bisa hilang

Hanya digaruk seperti panu..!!!

Setiabudhi

23 oktober 2003

Cavoen Yosifus 99T420

Untuk temanku “tersayang”

Untuk temanku “tersayang”

Ada temanku yang tidak mengerti arti teman

Dia tahu keluh kesahku

Dia tahu kesedihanku

Dia tahu apa yang membuatku gembira

Dia pasti tahu kapan aku akan tertawa

Tetapi dia benar-benar tidak memahami aku sejati

Kupercaya dirinya dengan ucapku,

Mungkin dan hanya mungkin,

Dia menduga aku…..

Hanya berceloteh?

Senda gurau yang kubuat

Tidak ada senyum lagi di wajah

Untuk membayarnya

Bukan hormat dan penghargaan dalam barisan tuntutan kalbu

Tapi kejujuran berkata apa adanya!

Loyalitas dan pengakuan saudara yang aku akan balas padanya

Bukan nilai yang kubicarakan yang kutuntut

Bukan!…. Dan tidak ingin ego diri lebih diutamakan

Kalau saja seorang teman tahu apa arti “teman”…............

Dalam simbolik sejati

Setiabudhi

23 oktober 2003

Cavoen Yosifus 99T420